Archive for Maret 2015

Batuk Bukan Penyakit

Sambil membetulkan letak kacamatanya yang melorot di atas hidung, Pak Dokter menyuruh saya membuka mulut lebar-lebar sambil menjulurkan lidah. Dokter keturunan Tionghoa ini tetap ramping di usianya yang sudah 50 tahunan. Rambut lurusnya disisir belah pinggir ala Jackie Chan dalam film Spy Next Door.


Rongga mulut dan tenggorokan saya disorot dengan senter kecil yang selalu siap di sakunya. Selama beberapa detik saya berusaha untuk tidak menghembus nafas lewat mulut. Bisa gawat kalau Pak Dokter keracunan gas berbahaya dari mulut saya. Padahal sebelum berangkat saya sudah sempatkan menyikat gigi. Ditambah pula berkumur dengan cairan mouthwash berwarna hijau toska. Namun saya masih belum terlalu yakin kalau sisa-sisa petai bekas makan siang tadi, sudah tuntas dari sela-sela gigi saya.

21 Mar 2015
Posted by Yulian Ma'mun

Indonesia (Juga) Punya Museum Nasional



Status gedung putih berpilar enam tiang klasik di teras utamanya ini tidak main-main: Museum Nasional. Dengan kata lain gedung yang terletak di Jalan Merdeka Barat, tepat di seberang Monas tidak jauh dari Istana Negara ini adalah museum utama negara Indonesia. Dialah yang menyimpan koleksi sejarah peradaban negeri ini. Derajatnya setara dengan Rijksmuseum Amsterdam, Museum Nasional Tokyo, Louvre di Prancis atau Cairo Museum empunya mumi Fir’aun.

Museum Nasional Republik Indonesia (selanjutnya disebut Mu-Nas) janganlah ditanding dengan Louvre yang jadi latar belakang kisah novel the Da Vinci Code. Museum di jantung negeri Prancis ini adalah museum paling banyak pengunjungnya di dunia yaitu 9 juta orang per tahun! Ia memuat mahakarya adiluhung para maestro seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo, Velázquez, Eugene Delacroix dan para sinuhun lainnya. Sistem keamanannya ultraketat. Konon seekor lalat pun harus pikir-pikir dulu untuk sekadar menghinggapi lukisan Mona Lisa yang ada di dalamnya.

Sedangkan Mu-Nas sempat kehilangan koleksinya baru-baru ini. Tepatnya bulan September 2013 silam, empat artefak emas purbakala raib dicoleng maling. Belum jelas siapa pelakunya, tapi pihak berwajib mencurigai ada oknum orang dalam museum yang terhubung dengan penadah barang antik curian. 
16 Mar 2015
Posted by Yulian Ma'mun

Label

catatan harian (11) Jakarta (3) sejarah (3) travel (3) akhlak (2) desain (2) etika (2) lifestyle (2) moral (2) ramadhan (2) wisata (2) KH Hasan Abdullah Sahal (1) about me (1) anak (1) batuk (1) betawi (1) brand (1) doa (1) fashion (1) film (1) foto (1) gontor (1) guru mansyur (1) kartu pos (1) kesehatan (1) kucing (1) lagu (1) merdeka (1) museum (1) musik (1) pejuang (1) pesantren (1) pria (1) puasa (1) puisi (1) sepakbola (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Memoar Seorang Kisanak -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -