Posted by : Yulian Ma'mun 18 Jun 2015



Ramadhan Pertama

Ini sahur pertamaku,
Ketika pagi masih teramat buta
Gerlap gumintang saling sahut
Menemani di antara sunyi
Isi ceruk lambung dengan gumpalan berkah


Ini puasa pertamaku,
Menelusuri liku lapar dahaga
Genggam kendali kelima indra


Ini tarawih pertamaku,
O, alangkah syahdu tilawah sang imam
Melafal kalam Penguasa alam
Aku pun di sana
Berada di antara shaf-shaf surgawi
Mengharu malam
Memetik berbaris ampunan dari langit bermalaikat
Menuai rahmat dari sujud ke sujud 


Ini Ramadhan pertamaku,
Ditemani desau angin bulan September aku
Mencari secercah petunjuk
Merintis penciptaan diri yang baru


***
 
September 2008, 6 tahun yang lalu saya berpuasa pertama di Mesir. Saat itu sedang memasuki fase akhir musim panas. Bagi orang Asia Tenggara macam saya tentu tidak mudah menjalani puasa Ramadhan di lingkungan dan iklim yang benar-benar baru selama 15 jam. 

Cuaca panas dan kering. 

Kemeriahan Ramadhan kota Cairo membuat saya melupakan bahwa saya terasing di sebuah di bagian utara benua Afrika. Di bantaran sungai Nil, semua menyambut dengan suka cita bulan berkah ini.

Suara imam yang syahdu mengudara dari masjid-masjid yang gemerlap. Entah kenapa orang Arab yang biasanya susah diatur dan keras kepala menjadi ramah bukan kepalang. Jutaan kasih sayang memantul di antara dinding apartemen-apartemen berdebu. 

Saya yakin, saat itu para malaikat sedang menjinjing rahmat dari istana surgawi.

Puisi ini saya tulis saat saya sedang bergaul dengan teman-teman penggiat sastra. Mungkin saat itu malaikat sedang menepuk jidat saya dengan percikan ilham.

Teman saya Mas Eka Tanjung yang merupakan penyiar radio Indonesia di Amsterdam membacakan puisi ini saat siaran.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Label

catatan harian (11) Jakarta (3) sejarah (3) travel (3) akhlak (2) desain (2) etika (2) lifestyle (2) moral (2) ramadhan (2) wisata (2) KH Hasan Abdullah Sahal (1) about me (1) anak (1) batuk (1) betawi (1) brand (1) doa (1) fashion (1) film (1) foto (1) gontor (1) guru mansyur (1) kartu pos (1) kesehatan (1) kucing (1) lagu (1) merdeka (1) museum (1) musik (1) pejuang (1) pesantren (1) pria (1) puasa (1) puisi (1) sepakbola (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Memoar Seorang Kisanak -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -